Jumat, 10 Juli 2009

Menolak Thaghut Dengan Hati, Lisan dan Perbuatan

Salah satu inti Tauhid adalah kufur bit thaghut. Kufur bit Thaghut datang dari pengingkaran dan itu berarti menolak dan mengingkari semua yang diibadahi selain Allah.

bukti atas ini adalah ketika Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa saja yang mengucapkan tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan mengingkari semua yang disembah selain Allah SWT; maka darah dan hartanya terlindungi serta perhitungannya adalah dengan Allah SWT.” (HR. Muslim, Tabarani)

Muhammad SAW telah menjelaskan ‘tidak ada Tuhan yang berhak disembah’ dan kemudian mengulang lagi dengan mengatakan “…menolak dan mengingkari semua yang diibadahi selain Allah SWT”, maka mengapa itu disebutkan dua kali? Ini karena itu menunjukkan penting dan berartinya masalah ini, sebagai contoh, sebagian mungkin berkata bahwa mereka beriman kepada Allah tetapi mungkin belum benar-benar memahaminya, selanjutnya penetapan pentingnya iman seseorang belum sempurna sampai dia kufur bit thaghut.


Maka ketika Muhammad SAW berkata mendeklarasikan keingkarannya itu berarti mendeklarasikan kufur kepada Thaghut, Ibnu Taimiyah berkata,

“Seseorang tidak bisa menjadi Muwahidin kecuali dengan menolak Asy Syirik dan mendeklarasikan bara’ah kepadanya juga mendeklarasikan Takfir kepada siapa saja yang terlibat dalam syirik.”

Adalah perkara yang mudah bagi manusia untuk beribadah kepada Allah SWT, jika kita memerintahkan masyarakat untuk beribadah kepada Allah mereka akan dengan mudah melaksanakannya, tetapi di sisi lain sangat sulit untuk menolak dan mengingkari Thaghut, selanjutnya menjadi perkara yang sangat penting untuk mengetahui bahwa seorang Muslim tidak bisa mempunyai kufur dan iman pada saat yang sama. Rasulullah SAW bersabda,

“Iman dan kufur tidak bisa ada bersamaan dalam hati seseorang.” (Silsalat Us Sahiha Syekh Al Bani No 1050)

Pada masalah ini seseorang mungkin bertanya, sekarang kita mengetahui apa itu Thaghut, terus bagaimana kita ambil bagian dalam kufur bit thaghut?

Sebagaimana kita mengatakan iman adalah di dalam hati, lisan dan perbuatan, sama halnya kita harus ambil bagian dalam kufur bit Thaghut dengan hati, lisan dan perbuatan.

Ada Muslim yang melakukan syirik dan tidak menolak, mengingkari Thaghut, sebagian dari kita mungkin menemukan mereka berdo’a kepada kuburan atau meninggikan kedudukan seseorang seperti Nabi, dan lainnya, kita mungkin mendengar seruan orang-orang untuk menaati hukum buatan manusia dan berpartisipasi dalam pemilu, dan sebagian dari kita melihat ada yang bersekutu dan membantu musuh-musuh Allah di Iraq dan Afghanistan memerangi Muslim, tetapi Allah akan menggolongkan mereka sebagai orang-orang kafir walaupun jika mereka juga menyibukkan diri dalam shalat, puasa dan haji.

Orang-orang Pagan Quraisy adalah orang-orang yang menyembah Allah SWT, tetapi Allah mencap mereka sebagai orang-orang Kafir karena mereka telah gagal untuk menolak dan kufur kepada Thaghut dengan hati, lisan dan perbuatan. Lebih lanjut, jika seseorang mengabaikan kufur bit Thaghut dari apa yang dirahasiakan dan dilahirkan, imannya tidak sempurna dan berapa banyak orang-orang di masa lalu dan sekarang beribadah kepada Allah tetapi gagal untuk menolak dan mengingkari semua yang diibadahi selain Allah? Allah SWT berfirman,

“Dan sesungguhnya jika kamu menanyakan kepada mereka: "Siapakah yang menurunkan air dari langit lalu menghidupkan dengan air itu bumi sesudah matinya?" Tentu mereka akan menjawab: "Allah",” (QS Al Ankabut, 29: 63)


Kufur Bit Thaghut dengan hati

Mengingkari dengan hati adalah membenci dan memusuhi thaghut, tergantung, apakah bisa mempunyai kemampuan (mengingkari toghut) secara fisik atau tidak, karena mengabaikan menolak thaghut dengan hati mengindikasikan hilangnya iman dari hati. Rasulullah SAW bersabda,

“Tidak ada sisa iman diluar ini (membenci kemunkaran dengan hati).” (HR. Bukhari dan Ibnu Majah)

Ini menggambarkan hati itu tidak bisa ditekan dengan paksaan, maka jika kita tidak membencinya dalam hati maka kebalikannya adalah bahwa kita senang dangannya. Sebagai tambahan disini bahwa mengingkari dengan hati membutuhkan seseorang menjadi absent (tidak hadir dan tidak mendukung) dari kancah kemunkaran dan dalam kasus penguasa murtad yang ada, itu berarti manjauhi mereka. Allah SWT berfirman,

“Dan sungguhnya Kami telah mengutus rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan): "Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut…” (QS An Nahl, 16: 36)


Kufur Bit Thaghut dengan perkataan

Kita harus kufur bit thaghut dengan lidah di depan pemimpin thaghut, menjelaskannya, memperingati orang-orang dari mereka. Kita berada pada Millah Ibrahim A.S. dan siapa saja yang tidak mengikuti Milah Ibrahim A.S. menjadi tidak berarti dan membodohi dirinya sendiri. Millatul Ibrahim berbicara kepada orang-orang secara terang-terangan. Allah SWT berfirman,

“Sesungguhnya telah ada suri tauladan yang baik bagimu pada Ibrahim dan orang-orang yang bersama dengan dia; ketika mereka berkata kepada kaum mereka: "Sesungguhnya kami berlepas diri daripada kamu dari daripada apa yang kamu sembah selain Allah, kami ingkari (kekafiran)mu dan telah nyata antara kami dan kamu permusuhan dan kebencian buat selama-lamanya sampai kamu beriman kepada Allah saja…” (QS Al Mumtahanah, 60 : 4)

Rasulullah SAW bersabda,

“Salah satu dan sebaik-baik bentuk Jihad adalah menyampaikan kebenaran dihadapan penguasa zalim.” (HR. Ahmad dan Ibnu Majah)

Mu’awiyah bin Hayda yang berkata,

“Aku berkata kepada Nabi SAW, ‘Yaa Nabi Allah! Apa yang Allah SWT telah sampaikan ke kamu untuk kami?’ Beliau SAW menjawab, ‘Islam’. Aku berkata, ‘Apa tanda-tanda Islam?’ beliau SAW menjawab, ‘ucapkan: Aku mengabdikan diriku kepada Allah SWT dan aku telah meninggalkan sesuatu yang lain; melaksanakan shalat membayar zakat; seorang Muslim kepada Muslim lainnya adalah suci; dan mereka saling menolong satu dengan lainnya…” (Sunan An Nisa’i, Hadits No. 2408

Sebuah tanda dari seseorang dalam Islam adalah bahwa dia membicarakan keimanannya, dan ini adalah sebenar-benarnya pengertian Islam. Seseorang dalam Islam harus menolak thaghut dengan lisan dan mendeklarasikan bara’ dan melakukan Takfir kepada orang-orang yang Kafir dan yang terlibat dalam syirik.

Juga sebagai tambahan bahwa ‘Siapa saja yang tidak mentakfir orang-orang kafir, maka dia Kafir.’

Sebagian orang mungkin mengatakan kita berada dalam masa lemah?

Tidak ada keraguan kita berada dalam kondisi yang lemah, maka seseorang yang tidak mampu diringankan tetapi seseorang yang tidak lemah dan bisa berbicara tidak ada keringanan. Mungkin, tidak realistis untuk pergi ke Istana Thaghut, tetapi kita bisa berbicara dan memperingati teman, keluarga dan lainnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah.

Nabi SAW bersabda :

“Jika aku menginstruksikan kalian melakukan sesuatu, maka lakukanlah sebisa kalian.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Kufur Bit Thaghut Dengan Perbuatan

Jika seseorang mengatakan dia melakukan Kufur Bit Thaghut dengan hati dan lisan, tidak berarti apa-apa karena dia harus datang dengan hati, lisan dan perbuatan. Kufur bit Thaghut dalam perbuatan berarti memerangi mereka dan tidak bersekutu juga mendukung mereka. Allah SWT berfirman,

“…perangilah pemimpin-pemimpin orang-orang kafir itu…” (QS At Taubah, 9: 12)

“Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah (kufur) lagi dan (sehingga semua) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah…” (QS Al Baqarah, 2: 193)

Iman kita kepada Allah tidak akan diterima oleh Allah SWT sampai kita menolak dan kufur kepada Thaghut dengan hati, lisan dan perbuatan,karena Allah SWT berfirman,

“Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah. maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Al Baqarah, 2: 256)

Wallahu’alam bis Showab!

http://empiris-homepage.blogspot.com/2009/05/menolak-thaghut-dengan-hati-lisan-dan.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar