Selasa, 21 Juli 2009

TERBAKAR CINTA TUHAN

Salam cinta nan sejati.....
Segala puji bagi Allah yang telah membersihkan hati kekasih2-Nya dari segala keinginan
duniawi beserta gemerlapnya dan menyucikan jiwa mereka dari segala perhatian selain ke
haribaan-Nya untuk tetap berada dalam kemuliaan. Lalu, dibukakanlah bagi mereka rahasia
asma2 dan sifat2-Nya sehingga hati mereka disinari ddengan marifat kepada-Nya. Disingkapkan
pula bagi kekasih2-Nya kesucian-Nya sehingga mereka terbakar oleh api cinta yang menggelora.

Allah memenuhi hati kekasih2-Nya dengan hakikat kemuliaan-Nya sehingga tersesat dalam
"Gurun Sahara" keagungan, keindahan dan kesombongan-Nya. Setiap bergerak untuk memerhatikan
hakikat Keagungan-Nya, akal dan pandangan hatinya dilumuri debu. Tatkala berpaling dan
merasa putus asa, mereka dipanggil dari Arsy-Nya yang indah, "Bersabarlah, wahai orang yang
berputus asa dalam mencapai al Haq karena kebodohan dan ketergesa2annya." Namun, hati
kekasih-Nya tetap berada dalam kondisi antara menolak dan menerima, antara keinginan
meneruskan pencarian dan kembali sambil berputus asa. Mereka tenggelam dalam lautan
marifat-Nya dan terbakar oleh api cinta-Nya....
Sebagian orang mengingkari kemungkinan tingkatan cinta kepada Allah. Hakikat cinta

kepada-Nya mustahil dicapai...Ketika mengingkari kecintaan kepada-Nya, berarti mereka
mengingkari pula rasa sayang, rindu, kenikmatan bermunajat dan perasaan lain yang melekat
pada cinta...
Semua orang Islam sepakat bahwa cinta kepada Allah dan rasul-Nya merupakan suatu kewajiban.
Lalu bagaimana mungkin sesuatu diwajibkan jika tak terwujud? Mengapa cinta kepada-Nya
diinteprestasikan sebagai ketaatan, padahal ketaatan muncul setelah cinta dan merupakan
buahnya? Mau tak mau, cinta harus muncul terlebih dahulu, setelah itu barulah yang
dicintai.
keberadaan cinta kepada Allah Ta'ala ditetapkan oleh salah satu firman-Nya : "Dan orang2
yang beriman itu lebih kuat cintanya kepada Allah." (Q.S. Al Baqarah [2]:175)"...Allah
mencintai mereka dan mereka mencintai Allah (Q.S. Al Maidah[5]:64)
Dalam berbagai riwayat, Rasulullah Saw. telah menjadikan cinta kepada Allah sebagai syarat
keimanan. Diantaranya :
Ketika Abu Rujin Al-Uqili r.a berkata,"Wahai Rasulullah, apakah iman itu, Beliau Saw menjawab : "Allah dan Rasul-Nya lebih engkau cintai daripada yang lainnya."(al Hadist)
Pada bagian lain Rasulullah bersabda : "Seseorang tidak dikatakan beriman sebelum mencintai
Allah dan Rasul-Nya melebihi yang lainnya" (al hadist) "Seorang hamba tidak dikatakan
beriman sebelum mencintai ku melebihi keluarga, harta dan dirinya sendiri"..(al Hadist)
Diriwayatkan seorang lelaki berkata, "Ya Rasulullah sesungguhnya aku mencintamu." Beliau
Saw menjawab "Bersiaplah untuk fakir." Lelaki itu berkata lagi, "Sesungguhnya aku mencintai
Allah." Beliau Saw pun menjawab, "Bersiaplah untuk menerima cobaan."
Seorang /Arab Badui menemui Nabi Saw. dan bertanya "Ya Rasulullah, kapankah hari kiamat
terjadi..?" Beliau Saw. balik bertanya, "Apakah yang telah engkau persiapkan untuk
menghadapinya..?" Orang Arab Badui itu menjawab, "Untuk menghadapinya, aku tidak
mempersiapakan shalat dan puasa yang banyak, kecuali sesungguhnya aku mencintai Allah dan
rasul-Nya." Kemudian Rasulullah Saw menjawab, "Seseorang bersama orang yang dicintainya"
(al Hadist). Anas r.a berkata "Aku tidak pernah melihat orang2 muslim segembira ia ketika
mendengar hadist tersebut....
Abu Bakar r.a berkata, "Siapa mencintai Allah dengan tulus, ia akan lari dari dunia dan
semua manusia." Al Hasan Al Bisyri berkata, " Siapa mengenal Tuhan, pasti akan
mencintai-Nya. Sipa mengenal dunia, niscaya akan mengambil sikap berzuhud. Orang mukmin
sesungguhnya tidak mungkin lalai berpikir. Begitu berpikir, ia merasa sedih."
Diriwayatkan Bahwa Nabi Isa a.s. melewati 3 orang yang bertubuh kurus, Ia berkata kepada
mereka, "Apa yang menyebabkan kalian seperti ini, tubuh lemah dan muka pucat?" mereka
menjawab, "Takut akan Neraka". Nabi isa a.s. berkata lagi, ""Merupakan hak Allah memberi
jaminan keamanan dari neraka kepada orang yang takut kepadanya."
Setelah itu Nabi Isa as. pun kembali melewati 3 orang yang lain. Mereka lebih kurus dan
pucat daripada orang2 pertama tadi. Nabi Isa.as. berkata kepada mereka,"Apa yang
menyebabkan kalian seperti ini, tubuh lemah dan muka pucat?" Mereka menjawab "Kami
merindukan surga." Nabi isa pn berkata, "Merupakan hak Allah memberi apa yang kalian
harapkan."Kemudian Nabi isa a.s. melewati 3 orang yang lain. Mereka lebih kurus dan pucat daripada
orang2 yang pertama dan kedua tadi. Nabi isa berkata kepada mereka, "Apa yang menyebabkan
kalian seperti ini, tubuh lemah dan muka pucat?" Mereka menjawab, "Kami mencintai Allah."
Nabi Isa pun berkata, "Kalian orang2 yang dekat dengan Allah...Kalian orang2 yang dekat
dengan Allah...Kalian orang2 yang lebih dekat dengan Allah.."
'Abd Al WAhid bizaid bercerita bahwa aku melewati seorang lelaki yangs sedang berdiri di
atas salju di hari yang sangat dingin. Aku bertanya, "Tidakkah kau merasa dingin?" Orang
itu menjawab, "Orang yang disibukkan kecintaan pada Allah tidak akan merasakan udara
dingin."
Sirri As-Saqathi berkata, Pada hari kiamat nanti seluruh manusia akan dipanggil beserta
Nabinya msing2. Mereka yang mencintai Allah diserukan pada mereka; "Wahai kekasih2 Allah,
kemarilah menghadap Allah.." Hati mereka hampir tercabut karena gembiranya.
Haram bin Hayyan berkata, "Jika telah mengenal Tuhannya, orang2 mukmin akan mencintai-Nya.
Jika telah mencintai-Nya, mereka akan menghadap-Nya, mereka tidak memandang dunia dengan
mata hawa nafsu (kesenangan dan tidak memandang akhirat dengan mata kosong.."
Yahya bin Muadz berkata,"Pengampunan Allah dapat melebur seluruh dosa, apalagi
keridhoan-Nya. Keridhoan-Nya saja dapat menenggelamkan seluruh angan, apalagi
kecintaan-Nya. Kecintaan-Nya saja dapat menghilangkan akal pikiran, apalagi ksih
sayang-Nya. Kasih sayang-Nya saja dapat melupakan selain-Nya. apalagi kelembutan-Nya..?"
dan "Kecintaan kepada Allah seberat biji sawi lebih aku sukai daripada ibadah 70 tahun
tanpa disertai kecintaan kepada-Nya.."

sumber : Ihya ulum ad-Din,by : Imam al Ghazali...

Semoga ada manfaatnya....amiin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar