Selasa, 21 Juli 2009

Pesan Dari Sang Sheikh

Sheikh Muslihuddin Sa’di bertutur:

Aku tidak mampu mengucapkan terima kasih kepada Sahabatku
Karena aku tidak tahu kata pujian yang pantas untuk-Nya

Setiap rambut di tubuhku adalah pemberian dari-Nya
Bagaimana caranya aku berterimakasih untuk setiap rambut yang dianugerahkan oleh-Nya?

Puji bagi Tuhan Sang Pemberi
Yang menciptakan manusia dari ketiadaan
Siapakah yang mampu menggambarkan kemurahan-Nya?
Karena pujian untuk-Nya terbenam dalam keagungan-Nya

Sang Pencipta menciptakan seorang manusia dari tanah liat
Lalu meniupkan ruh, kebijaksanaan, akal dan hati

Sejak masa kanak-kanak hingga batas usia senja
Lihatlah bahwa Dia memberimu rezki, dari jalan yang tidak disangka-sangka!

Ketika Tuhan menciptakanmu dalam keadaan suci, maka tetaplah suci
Karena sungguh merupakan azab jika engkau pergi ke tanah kubur dalam keadaan bernoda

Senantiasalah engkau bersihkan debu sifat kotor dari cermin hati
Karena ia tidak akan mengkilap saat kerusakan melahap

Bukankah pada awalnya engkau adalah air dari benih manusia?
Jika engkau manusia, usirlah kesombongan dari kepalamu

Saat engkau berupaya mencari arti kehidupan
Janganlah percaya pada kekuatan tanganmu sendiri

Wahai penyembah diri! Mengapa engkau tidak memandang Tuhan
Yang memberikan kekuatan pada lengan?
Ketika dengan usahamu itu sesuatu terjadi
Ketahuilah, sesungguhnya semua itu terjadi karena kehendak Tuhan
Bukan oleh upayamu sendiri
Tak seorang pun yang memiliki daya dan kekuatan
Maka panjatkanlah puji kepada Tuhan Yang Maha Agung

Engkau tidak akan mampu berdiri dengan kekuatanmu sendiri
Di tempat yang tersembunyi, pertolongan datang seketika

Wahai tuan! Engkau juga adalah seorang anak kecil di jalan Tuhan
Karena kebencian, engkau menjadi lupa pada dosa

Seorang lelaki memalingkan kepala dari ibunya
Hati si ibu yang sedih menyala seperti api
Ketika dia menjadi tak berdaya karena kesedihannya,
Dia membawa sebuah buaian ke hadapan lelaki muda itu
Ia berkata, “Wahai orang yang lemah dalam cinta
dan lupa akan masa kecil!
Bukankah dulu saat kecil engkau menangis tak berdaya
Saat malam hari, aku tetap terjaga karena tangismu
Tidak, saat engkau berada dalam buaian ini, engkau tidak memiliki kekuatan seperti sekarang
Bahkan engkau tak memiliki kekuatan untuk mengusir seekor lalat dari dirimu sendiri

Engkau selalu merasa kesal dengan lalat
Hari ini menjadi seorang pemimpin dan sangat berkuasa
Suatu saat engkau akan kembali dalam keadaan seperti itu, di dasar kuburan
Ketika engkau tak mampu untuk mengusir seekor semut pun dari tubuhmu

Sekali lagi bagaimana mungkin mata dapat memancarkan cahaya
Ketika cacing kuburan melahap otaknya?

Engkau seperti orang buta yang tidak melihat jalan
Dan tidak tahu jika ada sumur di jalan itu
Engkau adalah seorang yang diberi penglihatan, jika engkau benar-benar bersyukur
Namun jika tidak, maka engkau adalah orang buta

Guru tidak memberikan padamu pengetahuan dan kebijaksanaan
Tuhan menciptakan sifat-sifat ini dalam dirimu
Jika Dia tidak memberimu hati yang mendengarkan kebenaran
Maka kebenaran akan tampak di matamu sebagai inti kebohongan

Lihatlah satu jarimu yang memiliki sekian banyak tulang sendi
Tuhan, dengan penciptaan-Nya telah menjadikan satu
Maka adalah kegilaan dan kedunguan
Ketika engkau menempatkan jarimu di atas firman-Nya (mencoba untuk mengingkari kehendak-Nya)

Perhatikanlah, Dia menyusun otot-otot
dan membuat persendian dari sekian banyak tulang
Untuk menciptakan gerakan
Karena tanpa putaran pergelangan lutut dan kaki
Tidaklah mungkin menggerakkan kaki dari tempatnya
Karenanya, manusia tidak sulit untuk bersujud
Tulang sendi pada tulang punggung tidak terdiri dari satu bagian
Tuhan telah menata dua ratus tulang sendi yang berhubungan satu sama lain
Dia telah menyempurnakan mahluk sepertimu
Maha Besar Tuhan! Ia menciptakan tulang sendi dari tanah liat

Wahai mahluk yang sempurna! Pembuluh-pembuluh darah dalam tubuhmu
Laksana suatu daratan yang di dalamnya terdapat tiga ratus enam puluh aliran sungai

Dalam penglihatan mata kepala, dalam pikiran, keputusan, dan kebijaksanaanmu
Tangan dan kaki adalah untuk hati, dan hati untuk kebijaksanaan

Hewan-hewan dengan bentuk yang tidak sempurna, adalah mahluk yang rendah
Engkau seperti Alif, tegak berdiri di atas kakimu
Hewan-hewan, kepalanya merendah ketika hendak makan
Sedang engkau, dikaruniai tangan untuk membawa makanan ke mulutmu

Tidak pantas bagimu merendahkan kepala pada siapapun
Kecuali dalam ketaatan kepada Tuhan
Dengan keindahaan-Nya, Tuhan memberimu pengetahuan. Lihatlah!
Dia tidak menciptakan dirimu seperti hewan, dengan kepala di rumput
Tapi dalam keadaan sempurna
Janganlah engkau menjadi terlena, ambillah jalan hidup yang baik

Jalan lurus itu lebih utama, bukan sosok yang tegap
Karena orang kafir sama seperti kita dalam bentuk lahiriah
Tuhanlah yang memberimu mata, mulut dan telinga
Jika engkau orang bijak maka janganlah menentang-Nya

Kuakui bahwa engkau dapat mengalahkan musuh dengan kekuatan
Namun jangan sampai engkau berperang dengan Sang Kekasih (Tuhan), walau karena kebodohanmu

Orang yang memiliki sifat bijaksana dan ihklas dalam melaksanakan kewajiban
Akan memperoleh pertolongan Tuhan dengan rasa syukur

Tuhan memberikan lidah untuk bersyukur dan mengucapkan pujian
Orang yang bersyukur tak akan menggunakan lidah untuk memfitnah

Telinga adalah indera penting untuk mendengarkan Al-Quran dan nasehat
Maka janganlah engkau mendengarkan fitnah dan kebohongan

Manusia dianugerahi dua mata untuk melihat (keagungan) ciptaan Tuhan
Maka tundukkanlah matamu dari aib saudara dan sahabatmu

Untukmu diciptakan bulan yang bersinar di malam hari
Dan Matahari yang gilang-gemilang di waktu siang
Untuk kepentinganmu, angin barat yang bagaikan pengurus rumah tangga raja
Bekerja tak henti-hentinya agar terbentang hamparan keindahan musim semi

Jika angin, salju, awan, dan hujan
Juga guntur yang menggelegar, serta halilintar yang bagaikan pedang
Semuanya adalah para pekerja dan pembawa titah Tuhan
Mereka merawat benih yang engkau tanam di dalam tahah

Jika engkau merasa haus, janganlah mengeluh
Karena si pembawa air akan membawakan awan berisi air di punggungnya

Dari tanah Dia ciptakan warna, wewangian, dan makanan
Hiburan bagi mata, otak dan langit-langit mulut

Dia mengeluarkan madu dari lebah, dan makanan surga dari langit
Dia memberimu buah kurma muda dari pohon, dan pohon dari benih

Semua tukang kebun (manusia) mengolah kerja tangan itu (kekuasaan Tuhan)
Dengan takjub mereka berkata, “Tak seorang pun dapat menciptakan pohon kurma!”

Matahari, bulan dan bintang, semuanya untukmu
Mereka adalah cahaya di langit-langit rumahmu

Dia membawakan untukmu sekuntum bunga mawar di antara duri-duri
Emas dari tambang, dan daun hijau dari dahan kering

Dia melukiskan mata dan alis, dengan tangan-Nya sendiri
Karena tidak ada yang dapat membuat semua itu selain diri-Nya

Dia sangat kuat dan menyayangi yang lemah
Merawatmu dengan kemurahan-Nya
Pantaslah untuk memanjatkan pujian sepenuh jiwa, setiap detik dan setiap desah nafas
Syukur kepada-Nya bukanlah semata-mata diucapkan di lidah

Oh Tuhan! Hatiku berdarah, dan mataku terluka
Saat kulihat karunia-Mu lebih besar dari rasa syukurku

******

Wahai sheikh, sungguh kata-katamu begitu menghujam ke dalam relung jiwa kami.

Semoga cinta dan kasih sayang Allah selalu menyertaimu. amin

*********

:: Sheikh Muslihuddin Sa’di adalah seorang penyair sufi kelahiran Shiraz, Persia (1200-1291M) yang menulis literatur klasik berjudul Bustan yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh para penyair barat berjudul “The Orchard” dan buku lainnya Gulistan “The Rose Garden”. Karyanya mengandung ajaran-ajaran dan kisah-kisah cinta, agama, kebijaksanaan, anekdot-anekdot dan aspek kehidupan lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar