Oleh : M Arifin Ilham (Majelis Adz Zikra)
Khutbah Pertama
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
يَاأَيّهَا النَاسُ اتّقُوْا رَبّكُمُ الّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثّ مِنْهُمَا رِجَالاً كَثِيْرًا وَنِسَاءً وَاتّقُوا اللهَ الَذِي تَسَاءَلُوْنَ بِهِ وَاْلأَرْحَام َ إِنّ اللهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيْبًا
يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا، أَمّا بَعْدُ ...
فَأِنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ.
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMUKUMULLAH,
Saya wasiatkan kepada anda semua dan diri saya sendiri untuk bertakwa kepada Allah subhanahu wata’ala. Allah Subhanahu wata’ala berfirman,
يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ
“Hai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah sebenar-benar taqwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS. 3:102)
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاء وَالْمُنكَرِ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
“Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan".
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMUKUMULLAH,
Dunia sempat tersentak, tercengang, dan terkagum-kagum ketika imperium raksasa dunia, Persia dan Romawi tumbang oleh kekuatan umat Islam yang baru muncul. Raja Persia mengirim utusan untuk meminta bantuan pada Kaisar Cina. Dengan keheranan, Kaisar Cina bertanya, ''Apa gerangan kekuatan istimewa tentara Islam?'' Utusan Persia menjawab, ''Malam bagaikan pendeta dan siang laksana singa Tuhan.'' (Versi Persia).
Malam mereka menjalin hubungan mesra dengan Allah. Siang mereka sebagai pejuang yang gagah berani. Sejarah mencatat bahwa kebangkitan umat Islam tidak saja diperjuangkan dengan keringat dan darah, tetapi juga dengan linangan air mata, tahajud. Inilah yang Allah janjikan dalam QS Al-Isra: 79.
Allah SWT berfirman :"Dan pada sebahagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji." (Surat 17 : Al Israa ayat 79)
Sungguh terbukti bahwa maqaman mahmudan 'kedudukan terpuji' diraih oleh umat Islam. Dua pertiga bumi dikuasai. Azan menjadi nada musikal terindah selama tujuh abad lamanya. Inilah kedahsyatan qiyamul lail. Betapa banyak kelompok yang sedikit, tetapi berkualitas (mukminin) mengalahkan kelompok yang banyak, tetapi sekadar kuantitas (kafirun, munafiqun, fasiqun, musyrikun, zhalimun) dengan izin Allah (QS Al-Baqarah: 249).
Perhatikanlah kata izin Allah. Alam semesta ini dalam iradat dan kodrat-Nya (QS Yasin: 82). Mengadulah pada-Nya pada waktu yang Ia minta untuk mengadu padanya di tengah malam. Rintihan batin dan tangisan sukma benar-benar didengar dan diperkenankan oleh-Nya.
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMUKUMULLAH,
Penikmat tahajud hanyalah hamba pilihan. Tidak semua Muslim terpanggil melakukannya. Buktinya, semua kita bisa bangun malam, tetapi belum tentu mau shalat malam. Apakah sama hamba-Ku yang bangun shalat malam yang mengharapkan rida-Ku, rahmat-Ku, ampunan-Ku dengan mereka yang lelap dalam peraduan tidur. Apakah sama hamba-Ku yang cerdas dengan yang tidak.
Sesungguhnya hanya orang yang cerdas yang mengingat-Ku di tengah malam. (QS Az-Zumar:9). Rasulullah SAW bersabda, ''Raihlah kemuliaan dengan bangun shalat malam saat manusia lelap tidur.'' Sungguh semua para Rasul, anbia, aulia, dan ulama pilihan adalah penggemar, bahkan penikmat tahajud. Inilah hidangan hidayah terlezat bagi hamba-hamba Allah.
Sesungguhnya, bangun di tengah malam lebih tepat untuk menjadi khusyuk. Bacaan kala itu sungguh amat berkesan. Thiban nafs, kata Nabi, jiwanya hidup bercahaya. Semakin jelaslah bahwa tahajud adalah ibadah bagi pemburu keridaan-Nya. Karena itu, raihlah kemuliaan malam dan kenikmatan hidup pada-Nya. Untaian tasbih, gerak tubuh, tetesan air mata 'kan menjadi kebanggaan Allah di hadapan para malaikat-Nya.
Khutbah yang kedua
إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وبعد,
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!
Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benarnya takwa, dan tanamkan perasaan kedekatan Allah pada diri kalian, saat sendirian maupun ketika bersama manusia.
MA’ASYIROL MUSLIMIN RAHIMANI WA RAHIMUKUMULLAH!!!
Termasuk hal terbesar untuk bisa tenang dan khusyu’ dalam shalat, yaitu merenungi dan meresapi makna. Ketika mengucapkan Allahu Akbar, maka renungkanlah kedalaman pemahamannya dan petunjuknya. Allah Maha Besar dari setan yang menipu di dunia. Allah Maha Besar dari nafsu syahwat, harta, kedudukan, dan anak. Maka mantapkan dan tanamkan ke dalam hati, kemudian laksanakan segala konsekuensinya.
Juga renungkanlah pahala yang besar pada setiap bacaan al-Fatihah, bacaan ruku’ ataupun bacaan-bacaan shalata lainnya. Renungkanlah pahala yang besar, di antaranya apabila imam mengucapkan,
غَيرِ المَغضُوبِ عَلَيهِمْ وَلاَ الضَّالِّينَ
“Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai dan bukan pula jalannya orang-orang yang sesat.” Maka para malaikat mengucapkan ‘Amin’.
Barangsiapa yang ucapan aminnya bersamaan dengan ucapan amin para malaikat, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu. Begitu pula renungkanlah pahala-pahala yang agung, serta keutamaan-keutamaan besar lainnya saat berdiri, duduk, dzikir-dzikir ruku’ dan sujud. Barangsiapa yang merenunginya, dia akan yakin dengan rahmat Allah, sesembahannya.
Termasuk yang bisa mengantarkan kepada khusyu’, yaitu wasiat Rasulullah yang kekal, “Shalatlah dengan shalat orang yang akan berpisah (dengan dunia)”. .
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ.
رَبّنَا لاَتُؤَاخِذْ نَا إِنْ نَسِيْنَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبّنَا وَلاَ تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلََى اّلذِيْنَ مِنْ قَبْلِنَا رَبّنَا وَلاَ تًحَمّلْنَا مَالاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلاَنَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ.
رَبَنَا ءَاتِنَا فِي الدّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النّارِ. والحمد لله رب العالمين.
Dikutip dari tulisan Ustadz Arifin Ilham di Hikmah Republika dengan sedikit tambahan ayat2 untuk Khutbah Jum'at.
--------------------------------------------------------------------------------------
Mahabenar Allah, yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana - Semoga bermanfaat
Billahit taufiq wal hidayah
Wassalamualaikum wr.wb
IpeHa
Ext 4206
E-MAIL : imamph@ptppa.com
"Utamakan SELAMAT dan SEHAT untuk duniamu, Utamakan AKHLAK, SHOLAT dan ZAKAT untuk akhiratmu"
Sabtu, 25 Juli 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
bagus terima kasih yang menyediakan ini. semoga dapat pahala
BalasHapus