Wahai hambaku, engkau tiada memiliki sesuatupun, kecuali yang aku kehendaki untuk menjadi
milikmu. Tiada juga memiliki dirimu, karena akulah maha penciptanya. Tiada pula engkau
memiliki jasadmu, akulah yang membentuknya. Hanya dengan pertolonganku engkau dapat berdiri
dan dengan kalimatku engkau datang kedunia ini.
Wahai hambaku, katakanlah tiada tuhan melainkan aku, kemudian tegaklah berdiri dijalan yang
benar, maka tiada tuhan lain melainkan aku, tiada pula wujud yang sebenarnya kecuali
untukku, dan segala yang lain selain dari padaku adalah dari buatan tanganku dan dari
tiupan ruhku.
Wahai hambaku, segala sesuatu itu adalah kepunyaanku, bagiku dan untukku, jangan
sekali-kali engkau merebut apa yang apa yang menjadi kepunyaanku. Kembalikan segala
sesuatunya itu kepadaku, niscaya akan aku buahkan pengembalianmu dengan tanganku, dan
kutambahkan padanya dengan kemurahanku. Serahkanlah segala sesuatu itu kepadaku, niscaya
kuselamatkan engkau dari dari segala sesuatu .
Ketahuilah wahai hambaku, sesungguhnya engkau mengenal siapa yang telah engkau lihat dan
kepadakulah engkau akan kembali. Kemudian aku ciptakan segala sesuatu untukmu dan aku
labuhkan tirai (hijab) atasmu. Lalu engkaupun tertutup dengan tirai dirimu sendiri.
Kemudian aku menghijab engkau dengan diri-diri yang lain, yang mana diri-diri yang lain itu
menyeru pada dirinya dan menjadi penghijab daripadaku.
Maka telitilah dirimu, setelah engkau mempercayaiku, sudahkah engkau mengembalikan segala
sesuatu itu kepadaku. Dan sudahkah engkau memenuhi perjanjian yang telah engkau buat
denganku.
Wahai hambaku, kuciptakan segala sesuatu itu untukmu, maka bagaimana aku akan rela kalau
engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu itu. Sesungguhnya akau melarang engkau untuk
menggantungkan dirimu pada sesuatu selain aku.
Wahai hambaku, aku tidak rela engkau peruntukkan dirimu bagi sesuatu, walau harapanmu akan
syurga sekalipun, karena sesungguhnya aku ciptakan engkau hanya untukku, supaya engkau
berada disisiku.
Wahai hambaku, kuciptakan engkau atas pola gambarku seorang diri, tunggal, mendengar,
melihat, dan berkemauan untuk menyatakan nama-namaku dan tempat untuk pemeliharaanku.
Wahai hambaku sekalian, engkau adalah sasaran pandanganku, tiada dinding penghalang yang
memisahkan antaraku dan antaramu. Engkau teman duduk semajelis denganku maka tiada pembatas
antaraku dan antaramu. Aku lebih dekat kepadamu daripada ucapan lisanmu, maka pandanglah
kepadaku karena aku senang memandang kepadamu.
Salam Rahmat dan Nikmat yang kita jalin bersama menjadi keNyamanan dalam mengarungi samudera dunia....
air setitik team/al fakir kelana
Tidak ada komentar:
Posting Komentar