Merenung...
mengulang-ulang kisah dlm beberapa dekade kejadian...
mengalir begitu saja... cepat... bak air bah di musim kemarau....
di bawah pohon ceremai... di tenggarai bulan tak nampak terselìmut kabut hitam... pekat...
di semilir angin malam nan beku beri tanda... bahwa malam ini tak patut u/ di nikmati...
di kelam malam aku masih terpekur pada pendirianku...
mengulang-ulang lagi...
hati ini terbuat dari apa?
dlm memori duka tersaput tawa dan harap2 mengangkasa...
btapa bodoh hati memuja pada asa mengawang-awang...
dgn sayap-sayap patah di luka yg kian menganga...
seraya bertanya-tanya...
hati ini terbuat dari apa?
betapa mudah terbuai mimpi...
di angan-angan tak pasti...
menyesali...
meratapi diri...
ini tak berarti...
kembali ku putar kisah di flashback yang berputar... cepat...
tentang duka berkelebat...
tentang tangis menghebat...
dalam kesiapan menghadap kehilangan... seolah bertanya...
hati ini terbuat dari apa?
ku hirup udara beku malam...
ku hempaskan di rongga dada terdalam... terpejam...
terdiam...
mentafakuri gerak-gerik makhluk Tuhan... merasakan damai kendati perlahan...
tenang...
jiwaku mengawang... melepas semua persoalan lewat titian sujudku nan panjang...
bersandar pada kenyataan... karena aku hidup bukan dlm impian...
di bumi Allah yg tanpa kepastian...
redup atau terang...
gelap atau benderang...
kala hati tertusuk beling kepahitan... bersisa pedih berkepanjangan... seakan meminta jawab...
hati ini terbuat dari apa?
akankah setegar karang di hempas gelombang?
ataukah hanya menjadi puing2 kehancuran...
YA ALLAH...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar