API CINTA SANG MURID..
Seorang Syekh baru saja sembuh dari sakitnya sat itu musim dingin, sehingga darwisnya selalu bangun lebih dahulu untuk menghangatkan air wudhu sang syekh sebelum subuh tiba. Suatu pagi, sang darwis bangun dan melihat gurunya telah bangun. Sang darwis melompat dari tempat tidurnya, mengambil seceret air dan mendekapnya erat2 kedadanya. Ketika ia mulang menuangkan air, air tersebut melukai tangan sayang syekh. Terkejut dengan peristiwa itu, sang syekh bertanya kepada muridnya yang tercinta, "Dimana kau didihkan air ini?" Sang Darwis ,menjawab, "Diatas api hatiku."
---------oooo--------------
JADILAH SULTAN HATI
"Pada suatu hari raya, Raja Harun al Rasyid mengenakan mantel terbaiknya dan mengendarai kuda di tengah2 rakyatnya. Setiap orang memuji dan mengagumi pakaiannya yang indah. Kemudian Bahlul, seorang pandir yang bijak, menghadap sang raja dan berkata :
Perayaan ini bukanlah berdandan dengan pakaian yang indah....
Perayaan ini dirayakan dengan melayani Tuhan dan menyadari kehadiran Tuhan....
Merayakan perayaan ini adalah menjadi sultan dari hati Anda, dan bukanlah sultan dunia...
Sultan dunia segera dilupakan, namun sultan hati selalu dikenang..."
Mendengar perkataan ini, Harun al-Rasyid menjadi terharu dan menangis.
--------------00000----------------
CINTA sejati atau semu...
Seorang pria sangat jatuh cinta kepada seorang wanita cantik. Akhirnya ia mengungkapkan cinta sejatinya dengan kata2 puitis, ia melakukannya terus-menerus, sehingga wanita tersebut merasa terganggu. "Kalimat2mu indah, namun saudari wanitaku ikut bersamaku dibelakangku. Ia jauh lebih cantik daripada aku. Aku yakin, kau akan lebih memilih dia daripada aku."
Ketika pria tersebut berpaling untuk mencari-cari saudari perempuannya yang cantik itu, sang wanita menampar tengkuknya dengan keras. "Aku pikir kau berkata bahwa cintamu padaku utuh dan sejati,: serunya. "Begitu kusebut seorang wanita yang lebih cantik, kau berpaling dariku untuk melihatnya. Kau bahkan tidak memahami apa arti cinta!!!"
dari : Hati,diri &jiwa by: Robert frager...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar